things never be perfect without its own unperfect

Rabu, 04 Desember 2013

seni musik


SENI MUSIK
a.    Pengertian Musik
1.        Jamalus (1988)
Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
2.        Rina (2003)
Musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian.

3.        Prier (1991) setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama.
4.        Menurut ahli perkamusan (lexicographer)
Musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada,vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun khususnya bersifat emosional”
5.        Musik adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi sebagai media penciptaannya
b.    Vocal adalah musik yang dibunyikan oleh suara manusia, didalamnya termasuk bersiul dan bersenandung. Vocal dibagi menjadi 3 jenis suara, antara lain :
·      Jenis suara wanita
Terbagi atas jenis suara wanita tinggi (sopran), suara wanita sedang (mezzo sopran), dan jenis suara wanita renda (alto).
·      Jenis suara pria
Terbagi atas suara pria tinggi (tenor), suara pria sedang (bariton) dan suara pria rendah (bass)
·      Jenis suara anak – anak
Terbagi atas suara anak – anak tinggi dan suara anak – anak rendah
c.    Sejarah Musik Klasik
1.        Era Kuno (Antiquity) (- 500)
Lahir tidak hanya dari bangsa Eropa, namun dari Timur Tengah dan Mesir Kuno yang meninggalkan gaya menyanyi silabis dan melismatis hingga kini tetap digunakan di seluruh dunia. Di Era Kuno, Yunani Kuno juga masuk Negara yang ikut mengukir sejarah musik ini. Di Yunani Kuno sudah mengenal penalaan nada, memilih instrumen musik, mencipta modus dan ritme-ritme, Ahli matematik Pythagoras orang pertama yang meneliti perbandingan-perbandingan getaran dawai dan menetapkan urutan nada-nada yang hingga kini menjadi dasar sistem musik diatonik. Romawi Kuno memberikan sumbangan sejarah berupa Tangga nada diatonik (tujuh nada) dijadikan standar menggantikan struktur-struktur kromatik dan enharmonik dari sistem musik Yunani.

2.        Era Abad Pertengahan (Medieval Era) 600-1450
Seni untuk pelayanan gereja, musik untuk keperluan ibadat, sebagai alat utama untuk memahami karya-karya Tuhan (menurut ajaran Kristen)
mengembangkan modus-modus gereja sebagai sistem tangga nada yang hingga kini masih digunakan dalam berbagai peribadatan Kristen
Standarisasi dalam berbagai lapangan pengetahuan juga terjadi dalam musik, diantaranya sistem menyanyi SOLMISASI (rancangan Guido d’Arezzo seorang biarawan dan teoretikus musik). Pemimpin gereja Paus Gregorius I mengatur penggunaan lagu-lagu pujian untuk peribadatan gereja yang dikenal dengan Gregorian chant. Gaya polifoni sebagai teknologi komposisi yang menggabungkan dua alur melodi atau lebih memperkaya rasa keindahan musikal dibandingkan gaya monofon sebelumnya dan cikal-bakal harmoni.
3.        Era Renaisans (1450-1600)
Berkembang di Italia dan Eropa Utara. Berwatak klasik, pengekangan, menahan diri, dan kalem. Renaisans dapat diartikan sebagai periode dalam Sejarah Eropa Barat dimana manusia mulai melakukan eksplorasi terhadap dunia, baik melalui perjalanan atau penjelajahan ke Timur maupun ke Selatan belahan bumi, tetapi mereka juga gemar mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesenian. Oleh karena pikiran manusia menjadi semakin bebas, maka musik sekuler mulai muncul dan berkembang pula musik-musik instrumental yang semula kurang mendapatkan tempat di lingkungan tradisi gereja. Tetapi musik gereja tetap sangat penting dan gaya polifonik vokal sangat berkembang pada periode ini. Komposer-komposer terpenting ialah Josquin des Prés, Orlandus Lassus, William Byrd, dan Giovanni Pierluigi da Palestrina.
4.        Era Barok & Rokoko (1600-1750) : Musik Terbatas
Ciri – cirinya :
-          Melodi cenderung lincah
-          Banyak menggunakan ornament
-          Ada dinamika keras (forte), lunak (piano)
-          Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapunk)
-          Bentuk vocalnya disebut Seriosa

Tokoh : 
Johann Sebastian Bach
5.        Era Klasik (1750-1820)
-          Ornament di batasi
-          Ada beberapa peralihan tempo accelerando dan ritardando
-          Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo
-          Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik)
Tokoh :
Wolfgang Amadeus Mozart
6.        Era Romantik (1820-1900)
Bersifat ekspresif untuk mengungkapkan perasaan yang subjektif, bukan sekedar untuk keindahan
Ciri – cirinya :
-          Tidak ada ornament
-          Melodi seakan berkomunikasi
-          Harmoni bervariasi
-          Penggunaan dinamik dan tempo bervariasi
Tokoh :
Johannes Brahms, Frederic Chopin, Franz Schubert
7.        Kontemporer Klasik (Akhir Abad ke 19)
Disebut kontemporer klasik hanya untuk membedakan dengan musik kontemporer. Istilah ini tidak sesuai dengan pengertian sebenarnya. Kontemporer berarti sesuai dengan jamannya. Namun, kenyataannya justru merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan popularitas zamannya.
Sifat musik :
-          Impresionis/tidak dibatasi oleh aturan untuk keindahan, atau mengekspresikan perasaan. Namun, lebih sering mengalun sekehendak mood komposernya
-          Banyak menggunakan modulasi (perubahan nada dasar)
-          Ada perubahan komposisi instrument
-          Dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim
-          Harmoni lepas diri dari system tonal (pengelompokan tingkat akor)
Tokohnya :
Claude Debussy, George Gershwin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar