MANFAAT JILBAB DALAM ISLAM
Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nur, ayat 31:
Katakanlah kepada wanita yang beriman:
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
"… dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya…. “
Yang dimaksud dengan perhiasan yang nampak itu adalah
muka dan dua telapak tangan. Sedangkan yang dimaksud
dengan khimar adalah tutup kepala, bukan penutup muka;
dan yang dimaksud dengan jaib adalah dada.
Para wanita itu telah diperintahkan untuk meletakkan kain penutup di atas kepalanya dan melebarkannya sampai menutupi dadanya.
muka dan dua telapak tangan. Sedangkan yang dimaksud
dengan khimar adalah tutup kepala, bukan penutup muka;
dan yang dimaksud dengan jaib adalah dada.
Para wanita itu telah diperintahkan untuk meletakkan kain penutup di atas kepalanya dan melebarkannya sampai menutupi dadanya.
Menurut Muhammad Mutawalli Sya’rawi, para ulama sepakat
bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah
dan telapak tangannya. Abu Hanifah menambah pengecualian itu
dengan kedua kaki hingga mata kaki.
bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali wajah
dan telapak tangannya. Abu Hanifah menambah pengecualian itu
dengan kedua kaki hingga mata kaki.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa maksud kerudung dalam ayat di
atas
adalah kain yang menutupi kepala. Kata dada juga meliputi leher.
Dengan demikian, kerudung itu wajib menutupi kepala, leher, dan dada.
Itulah batas bagian atas dari hijab. Lalu di mana batas bagian bawahnya? Jawabannya terdapat dalam bagian ayat berikutnya,
adalah kain yang menutupi kepala. Kata dada juga meliputi leher.
Dengan demikian, kerudung itu wajib menutupi kepala, leher, dan dada.
Itulah batas bagian atas dari hijab. Lalu di mana batas bagian bawahnya? Jawabannya terdapat dalam bagian ayat berikutnya,
“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.” (An-Nur [24]: 31)
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.” (An-Nur [24]: 31)
Perhiasan kaki adalah gelang-gelang kaki. Karena para wanita
menutupi tubuh mereka sampai ke kaki, maka mereka mengentakkan kaki untuk
menunjukkan perhiasan yang ada di balik pakaian yang menutupi pergelangan kaki
mereka.
Ayat ini menunjukkan bahwa wanita harus menutupi kaki mereka sampai tumit.
Ayat ini menunjukkan bahwa wanita harus menutupi kaki mereka sampai tumit.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda tentang batas aurat
wanita yang wajib ditutup:
يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتْ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ
وَكَفَّيْهِ
“Wahai Asma’, wanita yang sudah haid harus menutupi seluruh
tubuhnya,
kecuali ini dan ini’ sambil menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya.”
(HR. Abu Dawud).
kecuali ini dan ini’ sambil menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya.”
(HR. Abu Dawud).
Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa aurat wanita yang sudah
balig
ialah seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani, seorang ulama ahli hadits yang otoritas ilmunya tidak diragukan lagi.
ialah seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani, seorang ulama ahli hadits yang otoritas ilmunya tidak diragukan lagi.
Selain itu, ada hadits juga yang menunjukkan bahwa wanita pada
zaman Nabi berhasrat untuk menjalankan kewajiban-kewajiban agama mereka dengan
benar.
Yakni, suatu hari istri Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf bertanya kepada Ummu Salamah, “Aku sering berjalan di tempat-tempat kotor.
Bagaimana mungkin aku memanjangkan pakaianku?”
Ummu salamah menjawab, “Rasulullah bersabda:
Yakni, suatu hari istri Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf bertanya kepada Ummu Salamah, “Aku sering berjalan di tempat-tempat kotor.
Bagaimana mungkin aku memanjangkan pakaianku?”
Ummu salamah menjawab, “Rasulullah bersabda:
يُطَهِّرُهُ مَا بَعْدَهُ
‘Pakaian itu akan dibersihkan oleh apa yang mengenainya setelah
kotoran itu.’” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Malik, dan
Ad-Darimi).
Sekali lagi, dua petunjuk Nabi tersebut menyimpulkan bahwa wanita
harus menutupi tubuh bagian atasnya kecuali wajah dan telapak tangan.
Sementara tubuh bagian bawahnya sama sekali tidak boleh terlihat.
Sementara tubuh bagian bawahnya sama sekali tidak boleh terlihat.
Dalam menafsirkan surat An-Nur ayat 31, Ali Ash-Shabuni
menjelaskan bahwa kata khumur adalah jama’ dari kata khimar yang berarti
sesuatu yang menutupi kepala wanita dan menutupinya dari pandangan laki-laki.
Sedangkan kata juyub adalah jama’ dari kata jaib yang artinya dada. Maknanya,
hendaklah para wanita muslimah memakai kerudung hingga menutupi dada mereka,
agar dada mereka tidak kelihatan sama sekali.
Ia melanjutkan, wanita pada masa jahiliyah—seperti yang terjadi
pada masa jahiliyah modern saat ini—berjalan di hadapan laki-laki dengan membuka
dada, atau dadanya sengaja diperlihatkan untuk menunjukkan keindahan tubuh dan
rambutnya untuk menarik laki-laki. Mereka memakai kerudung pada bagian
belakang, sementara dada mereka tetap terbuka lebar.
Maka dari itu, wanita-wanita mukminat diperintahkan oleh Allah
agar menutupi dada mereka dengan kerudung hingga dada mereka
tertutup rapat agar terjaga dari tangan-tangan jahil.
Maka dari itu, wanita-wanita mukminat diperintahkan oleh Allah
agar menutupi dada mereka dengan kerudung hingga dada mereka
tertutup rapat agar terjaga dari tangan-tangan jahil.
Ditambah lagi, para ulama juga memberikan beberapa syarat bagi
busana muslimah. Syarat-syarat tersebut ialah:
1.Busana tidak boleh berfungsi sebagai perhiasan.
2.Tidak terbuat dari kain tipis yang transparan.
3.Tidak ketat dan mencetak bentuk badan.
4.Tidak menggunakan bahan pewangi yang manusuk hidung.
5.Tidak menyerupai busana laki-laki.
6.Tidak menyerupai busana orang kafir.
7.Busana ini tidak dikenakan untuk tujuan popularitas.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa batasan aurat dalam
Islam sangat jelas. Al-Quran sendiri sudah secara tegas menyebutkan batas aurat
wanita, yaitu seluruh tubuh, kecuali yang biasa tampak, yakni muka dan telapak
tangan. Para ulama tidak berbeda pendapat tentang masalah ini. Yang berbeda
adalah pada masalah: apakah wajah dan telapak tangan wajib ditutup? Sebagian
mengatakan wajib menutup wajah, dan sebagian menyatakan wajah boleh dibuka.
Jilbab
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) ialah kerudung lebar yang
dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada.
Sedangkan kerudung berarti kain penutup kepala perempuan.
Jilbab (Aisha Rahma) dalam
bahasa Arab artinya kain lebar yang diselimutkan ke pakaian luar yang
menutupi kepala, punggung, dan dada, yang biasa dipakai wanita ketika
keluar dari rumahnya.
Manfaat Jilbab Menurut Islam dan Sains
Allah memerintahkan sesuatu pasti ada manfaatnya untuk kebaikan
manusia. Dan setiap yang benar-benar manfaat dan dibutuhkan manusia dalam
kehidupannya, pasti disyariatkan atau diperintahkan oleh-Nya. Di antara
perintah Allah itu adalah berjilbab bagi wanita muslimah. Berikut ini beberapa
manfaat berjilbab menurut Islam dan Sains.
1.
Selamat dari Adzab Allah (Adzab Neraka)
“Ada dua macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya;
sekelompok laki-laki yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk
manusia dengannya. Dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan
menyesatkan, yang dikepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka
(wanita-wanita seperti ini) tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium
baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak yang jauh” (HR. Muslim).
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
“Wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang” ialah mereka yang menutup
sebagian tubuhnya dan menampakkan sebagian lainnya dengan maksud menunjukkan
kecantikannya.
2.
Terhindar dari Pelecehan
Banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat
tingkah laku mereka sendiri. Karena wanita merupakan fitnah (godaan) terbesar.
Sebagaiman sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:
“Sepeninggalku tak ada fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki
dari pada wanita.” (HR. Bukhari).
Jikalau wanita pada jaman Rasul merupakan fitnah terbesar bagi
laki-laki padahal wanita pada jaman ini konsisten terhadap jilbab mereka dan
tak banyak lelaki jahat saat itu, maka bagaimana wanita pada jaman sekarang???
Tentunya akan menjadi target pelecehan. Hal ini telah terbukti dengan tingginya
pelecehan di negara-negara Eropa (wanitanya tidak berjilbab).
3.
Memelihara Kecemburuan Laki-Laki
Sifat cemburu adalah sifat yang telah Allah subhanahu wataala
tanamkan kepada hati laki-laki agar lebih menjaga harga diri wanita yang
menjadi mahramnya. Cemburu merupakan sifat terpuji dalam Islam.
“Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan
Allah adalah apabila seorang mukmin menghampiri apa yang diharamkan-Nya.” (HR.
Muslim).
Bila jilbab ditanggalkan, rasa cemburu laki-laki akan hilang.
Sehingga jika terjadi pelecehan tidak ada yang akan membela.
4. Akan
seperti Bidadari Surga
“Dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang menundukkan
pandangannya, mereka tak pernah disentuh seorang manusia atau jin pun
sebelumnya.” (QS. Ar-Rahman: 56). “Mereka laksana permata yakut
dan marjan.” (QS. Ar-Rahman: 58). “Mereka laksana telur yang tersimpan
rapi.” (QS. Ash-Shaffaat: 49).
Dengan berjilbab, wanita akan memiliki sifat seperti bidadari
surga. Yaitu menundukkan pandangan, tak pernah disentuh oleh yang bukan
mahramnya, yang senantiasa dirumah untuk menjaga kehormatan diri. Wanita inilah
merupakan perhiasan yang amatlah berharga. Dengan berjilbab, wanita akan
memiliki sifat seperti bidadari surga.
5. Mencegah Penyakit Kanker Kulit
Kanker adalah sekumpulan penyakit yang menyebabkan sebagian sel
tubuh berubah sifatnya. Kanker kulit adalah tumor-tumor yang terbentuk akibat
kekacauan dalam sel yang disebabkan oleh penyinaran, zat-zat kimia, dan
sebagainya.
Penelitian menunjukkan kanker kulit biasanya disebabkan oleh sinar
Ultra Violet (UV) yang menyinari wajah, leher, tangan, dan kaki. Kanker ini
banyak menyerang orang berkulit putih, sebab kulit putih lebih mudah terbakar
matahari.
Kanker tidaklah membeda-bedakan antara laki-laki dan wanita. Hanya
saja, wanita memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dari pada laki-laki. Oleh
karena itu, wanita lebih mudah terserang penyakit khususnya kanker kulit.
Oleh karena itu, cara untuk melindungi tubuh dari kanker kulit
adalah dengan menutupi kulit. Salah satunya dengan berjilbab. Karena dengan
berjilbab, kita melindungi kulit dari sinar UV. Melindungi tubuh bukan dengan
memakai kerudung gaul dan baju ketat. Kenapa? Karena hal itu percuma saja.
Karena sinar UV masih bisa menembus pakaian yang ketat apalagi pakaian
transparan. Berjilbab disini haruslah sesuai kriteria jilbab.BY Gelby Pradina Paramitha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar